Jumat, 20 Desember 2013

Perbedaan Rasa Cinta dan Sayang di Bunga Kehidupan

Setelah beberapa tulisan sebelumnya kita membahas hal yang cukup serius terkait kebencanaan, kali ini isi tulisan akan lebih ringan tetapi akan menjadi pelik dan serius ketika kita benar-benar merasakannya.

Hal penting untuk bisa menarik kesimpulan terhadap suatu penilaian berada pada diri kita masing-masing. Rasakan apa yang benar-benar kita rasakan. Apa yang terjadi di dalam kehidupan kita kemudian telaah lebih jauh. Untuk membedakan antara cinta dan sayang kuncinya adalah pengalaman kita masing-masing. Kalau masih ragu, akan lebih baik apabila kita melihat resensi dari pengalaman orang lain untuk menguatkan argumen yang kita rasakan. Bukan mengambil secara utuh, tetapi untuk pertimbangan.

Terbang kesana kemari dari satu situs ke situs yang lain untuk mempertimbangkan perbedaan antara "Cinta" dan "Sayang" akhirnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa sayang sebenarnya lebih abadi dibandingkan dengan cinta. Memang pendapat itu relatif. Tergantung bagaimana setiap individu menilai apa perbedaan dari keduanya.

Sayang dan cinta bukan pelajaran yang diberikan secara formal maupun non formal dibantu dengan pihak sekolah ataupun pengajaran orang tua yang intensif terhadap anak-anak mereka. Rasa sayang dan cinta tumbuh seiring dengan berjalannya proses setiap insan dari kelahiran hingga kematiaannya. Sayang dan cinta menjadi pemberian kita untuk orang-orang di sekitar kita, dan dapat pula menjadi pemberian dari timbal balik orang yang di sekitar kita lakukan atas perilaku yang kita perbuat.

Cinta merupakan bagian dari rasa sayang. Apabila kita merasakan cinta sudah jelas rasa sayang juga mengiringi perasaan cinta terhadap orang tersebut. Ketika hanya terdapat rasa sayang, rasa cinta belum tentu mengiringi perasaan cinta kita kepada orang lain. Cinta sudah jelas sayang, tapi sayang belum tentu cinta.