SUDAHKAH “JAMKESMAS” MENJADI JAMINAN KESEHATAN
MASYARAKAT?
Jaminan Kesehatan Masyarakat atau sering kita sebut dengan Jamkesmas merupakan program pemerintah
khususnya
Dinas
Kesehatan
untuk
seluruh
masyarakat
miskin
atau
tidak
mampu di Indonesia guna
menjamin
dan
melindungi
kesehatan
masyarakat.
Jamkesmas
menanggung
biaya
pengobatan masyarakat
miskin
dengan
uang
negara agar kebutuhan
dasar
kesehatan
seluruh
rakyat Indonesia
dapat
terpenuhi.
Program Jamkesmas
telah
dilaksanakan
sejak
tahun 2008. Pengguna
jamkesmas
telah
mencapai
puluhan
juta
jiwa
di seluruh Indonesia.
Program Jamkesmas terlaksana hingga saat ini yang berarti program tersebut
sudah
bertahun-tahun
dilaksanakan. Lima tahun
bukanlah
waktu yang singkat.
Lima tahun
sudah
sangat
cukup
untuk
merevisi
mengupgrade
dari sistem yang
lama menjadi sistem yang lebih
baik.
Namun fakta yang terjadi
masih
sangat
banyak
pengguna
jamkesmas yang kesulitan
untuk
memperoleh
layanan
kesehatan di beberapa
daerah.
Beberapa
tempat
layanan
kesehatan
seolah-olah
enggan
menerima
pasien yang menggunakan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat.
Apa yang menyebabkan
hal
tersebut
masih
terjadi
padahal program tersebut
telah
dilaksanakan
selama
bertahun-tahun?
Pemilihan kader kesehatan atau petugas yang mendata
calon
pemilik
jamkesmas
juga
berpengaruh
terhadap
kelancaran program tersebut.
Tidak
jarang
kita
temukan
beberapa
petugas yang mendata
calon
pengguna
Jamkesmas
menilai
secara
subyektif.
Rendahnya SDM dan
pertanggungjawaban
menjadi
salah
satu
faktor
petugas
kesehatan
melaksanakan
tugas yang tidak
sesuai
dengan
prosedur.
Sebagai
contoh
si
petugas
kesehatan
mempunyai
dendam
pribadi
kepada
salah
seorang
warga yang miskin
di
mana
warga
tersebut
layak
menjadi
pengguna
Jamksemas. Akan tetapi
ketika
si
petugas
tersebut
mempunyai rasa tidak
senang
kepada
salah
satu
warga
tadi
maka
ia
tidak
akan
memasukannya
ke
dalam
daftar
calon
pengguna
Jamkesmas. Disinilah yang
perlu digaris bawahi, bahwa keprofesionalitasan seseorang sangat diperlukan dan sudah menjadi tugas yang berwenang
untuk
mendidik
dan
membentuk
sumberdaya
manusia yang lebihbaik.
Masalah yang timbul
selanjutnya
adalah
penanganan
pihak
tempat
penyedia
layanan
kesehatan yang masih
sangat
kurang.
Pemberian
layanan
kepada
pengguna
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
kurang
lancar
dan
cenderung
diperhambat.
Apa yang menyebabkan
beberapa
pihak
penyedia
layanan
kesehatan
merasa
sulit
memberikan
layanan
untuk
pengguna
Jamkesmas?
Pertama, pengguna
Jamkesmas di seluruh
Indonesia sangat banyak dan menyebabkan petugas kesehatan kewalahan sementara pengucuran dana dari pemerintah sering mengalami
“kemacetan”. Kedua, kesehatan
itu
mahal.
Jika
pemerintah
tidak
cepat
tanggap
menyalurkan
dana
untuk
Jamkesmas
akan
semakin
banyak
pula rumah
sakit
atau
tempat
penyedia
layanan
kesehatan yang akan
meremehkan
para
pengguna
Jamkesmas.
Uniknya lagi, masyarakat
baru
menengok
kedalam
permasalahan
ini
ketika
sudah
terjadi
korban
meninggal
akibat
dari
buruknya
layanan
tempat
penyedia
layanan
kesehatan.
Budaya
partisipan
masyarakat yang masih
sangat
rendah
sehingga
banyak
proses perubahan
kearah yang lebih
baik
memakan
waktu yang sangat lama. Hal
ini tidak
hanya
menjadi
tugas
pihak
pemerintah
untuk
melaksanakan
programnya
lebih
baik
lagi,
dan
mendata
ulang
kembali
siapa yang layak
sebagai
pengguna
Jamkesmas
akan
tetapi
juga
untuk
seluruh
warga
negara Indonesia agar lebih
peduli
terhadap
kebijakan
pemerintah
sehingga
pemerintah
nantinya
akan
mendapatkan
jalan
untuk
membuat
kebijakan yang lebih
baik
dan
sesuai
dengan
apa yang masyarakat
Indonesia harapkan.
0 comments :
Posting Komentar