Senin, 05 November 2012

Teks pidato Tentang Kanker Serviks

Assalamualaikum Wr. Wb Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Yang kami hormati, Dosen UGM Fakultas Kedokteran Serta rekan-rekan Mahasiswa yang berbahagia.

Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat taufiq serta hidayahnya, sehingga saya dapat menyampaikan sebuah pidato singkat pada pagi hari ini tanpa suatu halangan apapun.

Hadirin yang saya hormati.

Perkenankanlah saya berdiri disini untuk menyampaikan sebuah pidato yang bertemakan kesehatan mengenai kanker leher rahim atau lebih sering disebut sebagai kanker serviks. Kanker serviks merupakan sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh sebuah virus yang bernama human papilomma. Kanker serviks ini menyerang bagian leher rahim pada seorang wanita dan mengakibatkan pendarahan. Perjalanan dari infeksi Human Papilomma Virus hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses Human Papilomma Virus kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.

Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut sering memberikan gejala seperti perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal yang kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah.

Hadirin yang saya hormati.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks. Yaitu faktor alamiah, faktor kebersihan, dan faktor pilihan.

Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Faktor kebersihan diantaranya

 Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
 Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
 Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
 Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.

Hadirin yang saya hormati.

Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.

Maka dari itu, hal mengenai kanker serviks sangat perlu saya sampaikan kepada saudara-saudara sekalian karena jumlah pengidap kanker serviks di Indonesia mencapai angka yang cukup besar. Bahkan kanker serviks disebut dengan pembunuh wanita nomer satu di Indonesia. Marilah kita menjaga kesehatan tubuh kita agar terlindungi dari berbagai macam penyakit terutama kanker serviks. Rajinlah untuk berolah raga dan hidup dengan pola yang sehat dan teratur.

Demikianlah hal yang dapat saya sampaikan mengenai kanker serviks, semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat untuk kita semua. Sekian pidato dari saya, apabila banyak kata yang kurang berkenan di hati saudara sekalian, saya mohon maaf.

Terimakasih.

Wassalamualaikum WR.WB

1 komentar :

  1. terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu

    http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-kanker-serviks/

    BalasHapus